jam

Sekarang Menunjukkan Jam


Selasa, 04 September 2012

SIFAT HASUD YG MEMBUNUH DIRINYA SENDIRI

Almarhum al-Muhaqqi an-Naraqi menceritakan didalam kitabnya, Mi’raj as-Saddah, bahwa seseorang membeli seorang budak dan kemudian membawanya ke rumahnya. Pembeli itu melakukan kebalikan yg banyak dilakukan orang terhadap budaknya. Dia malah melayani dan menjamu budaknya dg berbagai kenikmatan dan kenyamanan. Melihat itu, budaknya mena
nyakan maksud dari perb
uatannya itu.

Orang itu berkata, “Semua ini saya lakukan demi satu pelayanan yg saya harapkan darimu. Yaitu engkau harus menyembelihku diatas atap rumah tetanggaku, setelah sebelumnya terlebih dahulu engkau mengikat kedua tangan dan kedua kakiku, lalu setelah itu engkau lari”

Budaknya menanyakan apa sebabnya hal itu harus dilakukan? Orang itu menjawab, “Saya tidak tahan melihat kesejahteraan dan kesenangan tetanggaku. Saya merasa keadaan ekonominya lebih baik dari keadaan ekonomi saya. Saya ingin dia dimasukkan ke dalam penjara, sehingga dia kehilangan kebahagiaan dan ketenangan dirinya”

Maka pada suatu malam laki2 itu pun naik ke atas atap tetangganya bersama budaknya. Budaknya pun mengikat kedua tangan dan kakinya, dan kemudian menyembelihnya sebagaimana permintaannya. Darahnya pun mengalir turun dari talang air ke tengah jalan. Melihat itu, salah seorang pejalan kaki merasa ragu, lalu diapun melaporkannya ke petugas dan meminta mereka untuk memeriksa bagian atas atap rumah. Akhirnya petugas berhasil menangkap budak yg malang itu.

Lalu budak itu pun menceritakan semuanya kepada petugas, dan kemudian petugas pun membawanya ke penjara. Sungguh, tuannya itu telah mati sia-sia dg tidak mendatangkan kecelakaan sedikitpun kepada tetangganya.

Sebagian manusia rela masuk ke dalam neraka jahannam yg menyala2 dan menjadi penghuni neraka hanya demi menjatuhkan air muka orang lain, atau hanya demi mendatangkan kerugian kepada mereka (Meruntuhkan Hawa Nafsu Membangun Rohani, 2000)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar