jam

Sekarang Menunjukkan Jam


Kamis, 06 September 2012

Bidadari Yang Bermata Jeli Laksana Mutiara Yang Tersimpan, Perbincangan Rasulullah Dengan Ummu Salamah Radhiallahu Anhu Tentang Bidadari Syurga Dan Wanita Dunia Adalah Lebih Utama Dari Bidadari Yang Bermata Jeli

Allah Subhana wa Ta’ala Berfirman :

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ يَلْبَسُونَ مِن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَقَابِلِينَ كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِينٍ
 “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan. Demikianlah. Dan kami jodohkan mereka dengan bidadari bermata jeli.” [Qs. Ad-Dukhan: 51-54]

وَحُورٌ عِينٌ كَأَمْثَالِ اللُّؤْلُؤِ الْمَكْنُونِ
”Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan.” [Qs. Al-Waqi’ah: 22 – 23]

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَنَعِيمٍ فَاكِهِينَ بِمَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ وَوَقَاهُمْ رَبُّهُمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئاً بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ مُتَّكِئِينَ عَلَى سُرُرٍ مَّصْفُوفَةٍ وَزَوَّجْنَاهُم بِحُورٍ عِينٍ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab neraka. (Dikatakan kepada mereka): `Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan`, mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” [Qs. At-Thur: 17-20]

Kisah Seorang Wanita Shalehah Yang Rela Mencongkel Kedua Bola Matanya Demi Kesucian Cinta Akan Keimananya dan Untuk Menghindari Fitnah Serta Istri Shalehah Bukan Hanya Untuk Dunia Melainkan Juga Untuk Akhirat

Telah termaktub dalam sebuah kisah tentang seorang pemuda yang begitu terpesona dengan kecantikan seorang wanita, betapa hatinya senantiasa dalam kegelisahan sejak pandangan pertamanya. Dan bergetarlah hatinya dengan getaran yang semakin menjadi-jadi, setiap kali bayangan wanita itu terlintas dalam lamunannya. Betapa tersiksanya ia dengan perasaan cintanya pada wanita itu, ia benar-benar terpedaya dengan segala keindahan wanita yang tidak ada duanya baginya. Hingga kemudian iapun memberanikan diri untuk mengirimkan sebuah surat kepada wanita itu melalui seorang budaknya yang diletakkan di atas nampan perak dan ditutupi dengan kain sutera berwarna kuning.
“wahai engkau yang sudah membuat diriku  dimab

Selasa, 04 September 2012

Keseimbangan Antara Dakwah dan Kuliah

Bagaimana caranya untuk menyeimbangkan antara dakwah dan kuliah ? agar aktifitas kuliah tetap baik dan kinerja dakwah tetap optimal. Tugas utama seorang mahasiswa adalah belajar. Hal ini perlu kita pahami bersama sebagai sebuah kewajiban yang harus dituntaskan dengan predikat memuaskan. Sebagai seorang muslim yang berdedikasi terhadap pendidikan tentu kita perlu menjadikan hal ini sebagai prioritas. Akan tetapi sebagai seorang kader dakwah, menjaga kinerja dakwah agar tetap optimal dan konsisten juga merupakan tuntutan tersendiri, maka perlu juga perencanaan yang baik untuk menyeimbangkan kedua hal ini. Ada hal yang unik dari keluhan yang terjadi diantara kader dakwah masa kini, adalah ketika nilai sedang menurun, maka kambing hitam yang paling mudah untuk di tunjuk adalah banyaknya aktifitas dakwah. Hal ini seakan-akan dakwah lah yang membuat nilai Anda jatuh. Hey Brother open up your eyes, apakah betul dakwah yang membuat nilai turun ? jika Anda percaya hal ini, maka Anda tidak percaya janji Allah akan balasan akan amal yang kita lakukan. atau mungkin Anda sudah cukup mengalami disorientasi dakwah sehingga Anda merasa tida

SIFAT HASUD YG MEMBUNUH DIRINYA SENDIRI

Almarhum al-Muhaqqi an-Naraqi menceritakan didalam kitabnya, Mi’raj as-Saddah, bahwa seseorang membeli seorang budak dan kemudian membawanya ke rumahnya. Pembeli itu melakukan kebalikan yg banyak dilakukan orang terhadap budaknya. Dia malah melayani dan menjamu budaknya dg berbagai kenikmatan dan kenyamanan. Melihat itu, budaknya mena

Kisah Tukang Cukur

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.

Si tukang cukur bilang
,”Saya tidak per